30 HM 2020: Hari 6
This is will be a long post of my grattitude for my 23-year-old-self
Terimakasih sudah berjuang untuk berdiri tegak dimanapun berada. Banyak rintangan, banyak cacian, banyak kejadian yang berusaha membuat runtuh. Banyak amarah, kekesalan, kekecewaan, dan kesedihan berlalu. Tapi bukankah lebih banyak kebahagiaan menyerta?
Terimakasih sudah memilih untuk menjadi dewasa. Berani berkata "tidak" untuk orang-orang yang menyakitimu, hal-hal yang membebanimu, hal-hal yang mengecewakan. Terimakasih karena telah mencintai diri sendiri. Menjadi pribadi yang "bodo amat" dengan omongan orang yang membuatmu terluka dan membiarkan orang-orang yang peduli untuk menetap.
Terimakasih sudah belajar untuk tenang dan ikhlas ketika rencana-rencana tidak sesuai harapan. Menyadari bahwa ridho Allah dan orang tua yang paling penting. Menekan diri untuk tidak selalu memaksakan kehendak atas situasi-situasi yang tidak bisa kita kendalikan.
Terimakasih karena tidak lelah belajar. Meraih dan menggunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Kesempatan yang mencambuk diri agar lebih baik.
Semoga tahun-tahun berikutnya banyak hal yang bisa dipelajari dan dipahami, banyak kebaikan dan keberkahan menyertai. Untuk luka-luka hati, satu per satu kita tutup ya. Jangan dipaksakan jika belum bisa. Satu per satu menapaki pendewasaan, memaafkan dan menerima apa yang Allah rancang.
Terimakasih sudah berjuang untuk berdiri tegak dimanapun berada. Banyak rintangan, banyak cacian, banyak kejadian yang berusaha membuat runtuh. Banyak amarah, kekesalan, kekecewaan, dan kesedihan berlalu. Tapi bukankah lebih banyak kebahagiaan menyerta?
Terimakasih sudah memilih untuk menjadi dewasa. Berani berkata "tidak" untuk orang-orang yang menyakitimu, hal-hal yang membebanimu, hal-hal yang mengecewakan. Terimakasih karena telah mencintai diri sendiri. Menjadi pribadi yang "bodo amat" dengan omongan orang yang membuatmu terluka dan membiarkan orang-orang yang peduli untuk menetap.
Terimakasih sudah belajar untuk tenang dan ikhlas ketika rencana-rencana tidak sesuai harapan. Menyadari bahwa ridho Allah dan orang tua yang paling penting. Menekan diri untuk tidak selalu memaksakan kehendak atas situasi-situasi yang tidak bisa kita kendalikan.
Terimakasih karena tidak lelah belajar. Meraih dan menggunakan kesempatan yang ada sebaik mungkin. Kesempatan yang mencambuk diri agar lebih baik.
Semoga tahun-tahun berikutnya banyak hal yang bisa dipelajari dan dipahami, banyak kebaikan dan keberkahan menyertai. Untuk luka-luka hati, satu per satu kita tutup ya. Jangan dipaksakan jika belum bisa. Satu per satu menapaki pendewasaan, memaafkan dan menerima apa yang Allah rancang.
Komentar